TANAH VIQUEQUE/RENZINA
Tanah Viqueque/renzina ditemukan diatas batu kapur daerah lembab di Jawa, Nusa tenggara, Sulawesi, Maluku dan Irian Jaya (Soedyanto et al., 1978). Selanjutnya dinyatakan bahwa luas tanah renzina diluar pulau Jawa lebih kurang 0,8 juta hektar dan berkembang di daerah tipe iklim Aw, Af, Cf (Koppen) tipe hujan A, B, C dan D (Schmidt dan Ferguson).
Tanah Viqueque/renzina didominasi oleh tanah Litosol yang merupakan campuran tanah liat dan tanah kapur serta warna keseluruhannya adalah putih, tipe tanah apabila dipegang akan meninggalkan bekas noda putih/kapur pada tangan (Aldrick, 1985).
Briendbroodspoot (1986) menyatakan bahwa secara stratigrafis tanah ini berurutan dari bawah sampai ke atas dimana tanah Viqueque/renzina terdiri dari formasi batu putih dan formasi Noele yang hubungannya selaras. Selanjutnya dinyatakan bahwa formasi Noele ini pada dasarnya merupakan lapisan batuan kedap air yang dapat menahan air tanah. Biasanya tanah ini mempunyai solum yang dangkal.
Tanah Viqueque/renzina mempunyai solum tanah dangkal 0,5-1,0 m, lapisan tanah atas (topsoil) bereaksi agak masam pada lapisan tanah bawah agak alkalis, kandungan bahan organik sedang antara 4-10% dan kandungan unsur hara rendah (Soedyanto et al, 1978). Lebih lanjut dinyatakan permeabilitas tanah sedang hingga lambat, daya menahan air baik, kepekaan tanah terhadap erosi baik, sedangkan produktivitas tanah adalah sedang, dengan pemupukan NPK memberikan hasil yang baik. Tanah renzina umumnya digunakan untuk tegalan, sawah tadah hujan, padang rumput serta hutan jati.
sumber :
Aldrick, J. M. 1985. The Land Resources of West Timor. Phase II Feasibility and Design Study. Indonesia – Australia NTT Livestock Development Project.
Briendbroodspoot, J., 1986. Soil Erosion and Its Control in West Timor. Indonesia-Australia-NTT Livestock Development Project.
Soedyanto, R.R.M. Sianipar, A. Susani dan Hardjanto, 1978. Bercocok Tanam. Penerbit C.V. Yasaguna, Jakarta.