MasterTernak

Saturday, 21 April 2018

PENYAKIT PADA ITIK



Jenis-jenis Penyakit yang sering menyerang Itik

Itik merupakan salah satu unggas yang sebenranya tahan terhadap penyakit jika dibandingkan dengan unggas lainnya,katakanlah ayam sehingga banyak orang ingin memulai usaha ini baik itu penetasan maupun pembesaran. Produk yang dihasilkan dari beternak itik adalah daging dabn telur. Pada saat ini, banyak makanan olahan yang berasal dari itik. Permintaan pasar terhadap daging dan telur itik sangat tinggi  dari tahun ke tahun. Bahkan pada tahun 2007 lalu pemerintah melalui Departemen Pertanian mengizinkan import daging bebek beku dari malaysia. Terlepas dari pro dan kontra terhadap rencana pemerintah tersebut,yang perlu kita ambil hikmahnya adalah beternak itik merupakan peluang bisnis yang sangat menguntungkan dan prospektif,karena belum terpenuhnya kebutuhan produk itik di pasaran oleh para peternak.
            Salah satu tantangan atau kendala bagi para peternak itik adalah mengatasi serangan penyakit  pada itik. Dalam beternak,bila terjadi penyakit yang menimbulkan kematian sampai melebihi dari yang seharusnya,ini menandakan ada kendala dalam tata laksana atau ada keteledoran peternak,karena penyakit yang menimbulkan  kematian yang tinggi itu, tidak akan muncul bila peternakan dikelola dengan baik dan memenuhi syarat.
            Penyakit yang biasanya menyerang itik,biasanya disebabkan oleh beberapa penyebab,yaitu :
1.      Virus
2.      Bakteri
3.      Kekurangan unsur gizi
4.      Penyekit karena parasit,cacing,protozoa dan kutu.
Adapun jenis penyakit yang sering meneyrang itik adalah :
1.      Duck Cholera
Penyakit ini disebabkan oleh bakteri Pasteurela avicidia. Penyakit ini sangat erat hubungannya dengan berbagai faktor pemicu stress seperti fluktuasi cuaca,kelembapan,pindah kandang dan transportasi. Gejala itik terserang penyakit ini adalah : itik mencret,tinja kuning kehijauan,lumpuh. Pengendalian dan pengobatan kolera unggas di indonesia masih mengandalkan pada pemakaian obat-obatan antibiotika. Penanggulangan kolera itik dengan antibiotik dapat meningkatkan resistensi kuman dan menimbulkan masalah residu pada produk ternak
2.      Penyakit Salmonellosis
Penyebabnya adalah bakteri Salmonella. Infeksi salmonella bermula dari usus yang kemudian menyebar ke aliran darah,selanjutnya kebagian tubuh yang lain dan dapat menyebabkan kematian jika tidak mendapatkan pengobatan dengan antibiotik sejak dini. Penyakit ini mneyebar ke manusia dan hewan lainnya melalui feces( makanan yang terkontasminasi oleh feces manusia ataupun hewan). Beberapa penderita penyakit akibat infeksi Salmonella  mengalami Reiter’s Syndrome (sakit pada persendian,iritasi mata dan sakit pada saat buang air kecil) dan dapat menjadi arthitis (penyakit tulang) kronis yamg sukar untuk disembuhkan. Pada kasus ini pemberian antibiotik tidak dapat membantu .
Bagaimana mencegah Salmonellosis?
·         Tidak ada vaksin untuk mencegah salmonellosis.
·         Melalui proses pemasakan sallmonellosis mati (tidak mengkonsumsi makanan atau telur yang mentah atau yang belum masak sempurna)
·         Mencegah terjadinya cross cantamination maka daging mentah harus disimpan terpisah dari makanan yang matang.
3.      Avian Influeza(AI)
Merupakan penyakit viral akut pada unggas yang disebabkan oleh virus influeza type A subtipe H5 dan H7. Semua unggas dapat terserang virus influeza  A,tetapi wabah AI sering menyerang ayam dan kalkun. Penyakit ini bersifat zoonosis dan angka kematian sangat tinggi karena dapat mencapai 100%.
Penyebab flu burung merupakan virus ss-RNA yang tergolong family Orthomyxoviridae. Virus ini dibedakan atas tiga tipe antigenik berbeda,yakni tipe A,B dan C. Tipe A ditemukan pada unggas,manusia,babi,kuda dan mamalia lain,seperti cerpelai,anjing laut dan paus. Tipe B dan C hanya ditemukan pada manusia
Penularan virus AI terjadi melalui jontak langsung dengan unggas yang terinfeksi,saluran pernapasan,konjungtiva,lendir dan feces atau secara tidak langsung melalui debu,pakan,air minum,petugas,peralatan kandang,sepatu,baju dan kendaraan yang terkontaminasi virus AI serta unggas hidup yang terinfeksi. Unggas air seperti itik dan entok dapat bertindak sebagai carrier (pembawa virus) tanpa menunjukan gejala klinis. Unggas air biasanya berperan sebagai sumber penularan terhadap suatu peternakan.
Gejala klinisyang terlihat pada itik adalah keluar air mata,bersin-bersin,keluar cairan dari hidung,pembengkakan mucus yang menyebabkan kotoran pada mata. Belum ditemukan obat yang dapat menyembuhkan avian influeza. Usaha yang dapat dilakukan adalah membuat kondisi badan itik cepat membaik dan merangsang nafsu makannya dengan memberikan tambahan vitamin dan mineral,serta mencegah infeksi sekunder dengan  pemberian antibiotik. Selain itu pencegahannya dapat dilakukan dengan
·         Biosekuriti
·         Pemusnahan unggas selektif(depopulasi) di daerah tertular
·         Vaksinasi
·         Peningkatan kesadaran masyarakat (Public Awerencess)
·         Pemusnahan unggas secara menyeluruh (stamping out) di daerah tertular baru.
4.      Penyakit Salmonellosis (Pullorum dan Berak kapur)
Penyebebnya adalah bakteri salmonella pullorum,jika menyerang itik yang berumur 3-15 hari berakibat kematian tinggi. Gejala penyakit ini yang tampak adalah kotoran berwarna putih lengket hampir mirip seperti pasta dan menempel pada bagian dubur itik,tubuh itik lemah dan lesu serta terlihat mengantuk kedinginan,bulu tampak kusam,sayap menggantung bahkan kadang-kadang terjadi kelumpuhan. Cara pencegahan yang dapat dilakukan adalah dengan menjaga kebersihan kandang dan lingkungang kandang serta makanan dan minum,sebaiknya isolasi atau pisahkan itik yang sakit. Pengobatan yang dapat dilakukan adalah dengan obat jenis sulfa dan antibiotik.
5.      Penyakit cacing
Tanda itik terkena penyakit cacing adalah nafsu makan menurun,bulu tampak kusam,tubuh kurus,mencret dan produksi menurun. Cara pencegahannya adalah harus selalu menjaga kebersihan kandang dan jaga kelembapan di dalam kendang,sanitsi  kandang dan makan minum. Cara pengobatannya adalah dengan memberikan obat cacing minimal 3 bulan sekali.
6.      Penyakit Botulismus
Penyebab penyakit ini adalah racun yang dihasilkan oleh bakteri Clsotridium botulinium,yang biasa ditemukan pada bangkai hewan dan tanaman yang telah busuk,biasanya itik yang dilepas atau digembalakan secara bebas sering memakannya. Tanda-tanda itik terkena penyakit ini adalah itik terlihat lesu,lemah,terlihat mengantuk,lumpuh,kadang-kadang bila sudah parah itik tidak dapat berdiri tegak dan kalaupun berjalan tampak sempoyongan,bulu mudah rontok. Cara pencegahan penyakit ini adalah dengan menjega kebersihan makanan dan menghindari makanan yang sudah membusus/basi dan tercemar,pakan harus bersih dan baru atau apabila makanan hijauan harus yang masih segar. Cara pengobatannya adalah dapat digunakan dengan obat Lexanitia(Pencahar garam)

No comments:

Post a Comment

MasterTernak

Tanah Viqueque/renzina

TANAH VIQUEQUE/RENZINA                Tanah Viqueque/renzina ditemukan diatas batu kapur daerah lembab di Jawa, Nusa tenggara, Sulawesi, M...